Tentang Kota Gresik Tempo Dulu
Sebagai Tugas Bahasa Indonesia (2012)
Makanan
Khas Kota Gresik
· Sego
Krawu
· Sego
Romo
· Sego
Menir
· Sego
Karak
· Sego
Sadukan
· Nasi
Crot
· Ketan
Sambel
· Rawon
Buntut
· Obos
Lauk Pauk Khas
Kota Gresik
Bandeng Mangut
Bandeng Kropok
Bandeng Asap
Otak-Otak
Ndoge Bader
Ndoge Tengiri
Ndoge Mujair
Ndoge Gereh
Ndoge Dukang
Ndoge Nyambik
Semanggi
Boksiyah
Cecek
Martabak Usus
Masin
Godo Tempe
Rujak Manis
Rujak Gobet
Bali Welut
Kolek Ayam
Terikan Tempe
Tahu Acar
Jajanan Khas
Kota Gresik
Ø Maci
Ø Icak-Icak
Ø Roro Gudik
Ø Bubur Campur
Ø Ketiwul
Ø Serawut
Ø Kelanting
Ø Bubur Dempul
Ø Awal Akhir
Ø Semprit
Ø Pudak
Ø Jenang Ayas
Ø Kecubung
Ø Procot
Ø Pasung
Ø Kupat Ketek
Ø Koci-Koci
Ø Kuro
Ø Bluder
Ø Peyek Bayem
Ø Lara Sawan
Ø Bongko Gedang
Ø Bongko Kopyor
Ø Getas
Ø Gempo
Ø Kocor
Ø Serebe
Ø Njan-Njan Mencelat
Ø Bantat
Ø Wrangin
Minuman Khas
Kota Gresik
v Arang-Arang Kambang
v Petulo
v Legen
v Dawet
v Kopi Kotok
v Angsle
v Ronde
v Temulawak
v Manisan Blimbing Wulu
Perkembangan Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat Gresik
Bahasa
Bahasa Jawa ngoko dipakai apabila sang pembicara menganggap
dirinya akrab dengan lawan bicaranya.
Bahasa Jawa kromo (lebih halus), digunakan apabila ada
perbedaan status sosial antara pembicara dengan lawan bicaranya, misal anak
terhadap ayahnya, pelayan terhadap majikannya.
Bahasa Jawa kromo inggil (halus sekali) relatif kurang
pemakainya, karena pada umumnya digunakan oleh masyarakat Jawa Tengah.
Kota gresik dan sekitarnya memiliki kata-kata yang
dinamakan bahasa gresikan. Bahasa ini seringkali digunakan dalam pergaulan
sehari-hari. Misalnya :
Eson :
Saya/Aku
Dlanggung : Jalan
Jandon :
Berbicara
Ketimang : Sabuk
Kathil :
Kursi
Selpi :
Dompet
Tasmak :
Kacamata
Suwal :
Celana pendek
Suropinggo :
Surabaya
Madunten :
Madura
Lamengan :
Lamongan
Popol :
Potong rambut
Pangkeng :
Kamar tidur
Gadri/badug :
Teras rumah
Rambut ngodik :
Rambut gondrong
dll.
Aksara/Tulisan
Sebelum mengenal aksara latin, aksara yang digunakan
adalah aksara Pegon (Aksara Arab Gundul). Aksara ini dipakai untuk menulis
bahasa Jawa atau bahasa Indonesia dalam komunikasi surat-menyurat maupun
membuat pembukuan perdagangan.
Setelah usaha mereka mulai maju dan selalu berhubungan
baik dengan mitra dagang yang berasal dari segala bangsa, mereka mulai
menggunakan aksara latin, baik dalam surat-menyurat maupun pembukuan.
Dan di zaman kolonial, semua peraturan yang dikeluarkan
ditulis dengan bahasa Belanda sehingga sebagian pengusaha besar mulai
mempelajari bahasa Belanda karena hal ini sudah dianggap sebagai suatu
keharusan.
Pakaian
Busana yang digunakan kaum laki-laki berupa baju dari
kain putih tanpa kerah, sarung dengan tutup kepala berupa kopiah, sedangkan
alas kakinya berupa terompah Gresikan khas Gresik.
Busana ini dikenakan untuk bekerja, menyambut tamu
ataupun bepergian. Sehingga masyarakat Gresik dikenal sebagai kaum sarungan.
Bagi yang status sosialnya lebih tinggi, mereka memakai sarung bermotif batik,
blangkon khas Gresik dan baju beskap.
Untuk busana perempuan terdiri atas tiga unsur, yaitu
kain (sewek atau kain batik), kebaya dan kerudung, kerudung yang digunakan dari
kain paris yang distrimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar