Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Berbagai pihak telah menyadari betapa pentingnya mempelajari dinamika
kelompok karena beberapa alasan sebagai berikut.
a. Individu tidak mungkin hidup
sendiri di dalam masyarakat.
b. Individu tidak dapat pula bekerja
sendiri dalam memenuhi kehidupannya.
c. Dalam masyarakat yang besar,
perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Hal
ini bisa terjadi apabila dikerjakan dalam kelompok kecil.
d. Masyarakat yang demokratis dapat
berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.
e. Semakin banyak diakui manfaat
dari penyelidikan yang ditujukan kepada kelompok kelompok.
Pendekatan-pendekatan dalam Dinamika Kelompok
Suatu dinamika kelompok seperti disebutkan di atas, menjadi bahan
persaiangan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial,
maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai bidang eksperimen saja.
Hal ini ternyata membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada
dalam dinamika kelompok. Dalam pendekatan ini terdapat berbagai pandangan para
ahli, antara lain Bales dan Homans, Stogdill, Sigmund Freud dan Scheidlinger,
serta Yennings dan Moreno.
Pendekatan oleh Bales dan Homans
Pendekatan ini mendasarkan diri pada konsep adanya aksi, interaksi dan
situasi yang ada dalam suatu kelompok. Selanjutnya Homans menambahkan, dengan
adanya interaksi dalam kelompok maka kelompok yang bersangkutan merupakan
sistem interdependensi, dengan sifat-sifat :
a. adanya stratifikasi kedudukan
warga;
b. adanya diferensiasi dalam
hubungan dan pengaruh antara anggota kelompok yang satu dengan yang lain;
c. adanya perkembangan pada sistem
intern kelompok yang diakibatkan adanya pengaruh faktor – faktor dari luar
kelompok.
Pendekatan oleh Stogdill
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk
organisasi formal. Selanjutnya Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksud
kepemimpinan adalah suatu proses yang memengaruhi aktifitas kelompok yang
terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok. Sedangkan yang
dimaksud kelompok yang terorganisisr ialah suatu kelompok yang tiap-tiap
anggotanya mendapat tanggungan dalam hubungannya dengan pembagian tugas untuk
mencapai kerja sama dalam kelompok.
Pendekatan dari Ahli Fsycho Analysis oleh Sigmund
Freud dan Scheidlinger
Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional sangat
memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Beliau mengungkapkan betapa
kelompok akan dapat berbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar
anggota kelompok. Demikian pula emosional yang sama akan menjadi tenaga
pemersatu dalam kelompok sehingga kelompok tersebut semakin kukuh. Sementara
itu, Sigmund Freud berpendapat di dalam setiap kelompok perlu adanya
coheviseness/kesatuan kelompok, agar kelompok tersebut dapat bertahan lama dan
berkembang.
Beliau mengungkapkan pula kesatuan kelompok hanya dapat diwujudkan apabila
tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota
satu dengan anggota yang lain.
Pendekatan dari Yennings dan Moreno
Pendekatan ini sebenarnya menggunakan konsepsi dari metode sosiometri, yang
sangat cocok diterapkan dalam kelompok. Yennings mengemukakan konsepsinya
tentang pilihan bebas, spontan dan efektif dari anggota kelompok yang satu
terhadap anggota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok.
Moreno dengan sosiometrinya berhasil membedakan psikhe group dan socio
group sebagai berikut :
a. Psikhe group artinya suatu
kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipati
anggotanya.
b. Socio group artinya suatu
kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar.
Dalam hubungannya dengan psikhe group dan socio group, Yennings menambahkan
bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancar apabila pembentukan socio group
disesuaikan dengan psikhe group, dengan memperhatikan faktor-faktor efisiensi
kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar