Kamis, 26 Desember 2013

Sejarah Terbentuknya Dinamika Kelompok


Sejarah dinamika kelompok tidak terpisahkan dari perkembangan psikologi pada umumnya dan psikologi pada khususnya. Oleh karena itu, berikut ini akan diuraikan sejarah dinamika kelompok.
Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato, bahwa daya-daya pada individu tercermin di dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. Menurut Plato : “Daya pikir individu tercermin di dalam golongan pemerintah, daya kemauan tercermin di dalam golongan ketentaraan dan daya perasaan tercermin di dalam golongan pedagang”.
Masing-masing struktur masyarakat tersebut merupakan kelompok-kelompok yang terpisah satu sama lain dan tiap – tiap golongan memiliki norma yang berfungsi sebagai pemersatu dan pedoman dalam interaksi sosial antar anggota masing-masing golongan.
Demikian kuatnya persatuan dan interaksi sosial yang terjalin sehingga masing-masing golongan dapat mempertahankan kesatuannya dan tidak terpecah-pecah dalam kelompok/golongan yang lebih kecil lagi.
Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya dan tiap individu tidak bisa menentukan individu lain dalam kehidupan.
Perkembangan selanjutnya, kebebasan ini membawa malapetaka bagi tiap-tiap individu karena individu merasa tidak mempunyai pedoman dalam kehidupan sehingga mereka tidak merasa memiliki kepastian.
Keadaan ini membawa bayang-bayang ketakutan dalam diri individu sehingga berbagai cara ia tempuh untuk menghilangkan rasa ketakutan dan sekaligus memperoleh pedoman dalam menjalani kehidupan.
Oleh karena itu, timbul gagasan individu untuk mengadakan perjanjian sosial antara sesamanya dan hal ini dirumuskan di dalam Leviathan atau negara yang diharapkan dapat menjamin kehidupan mereka.
Pada hakikatnya Leviathan/negara merupakan suatu bentuk pengelompokan yang telah memiliki norma, struktur, dan pimpinan yang belum tentu ada di dalam suatu kelompok.
Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-Bangsa
Pada masa ini Moritz Lazarus dan Stanley Hall mempelopori untuk mengadakan suatu penyelidikan terhadap bangsa primitif yang memiliki ciri khas di dalam kehidupannya.
Moritz Lazarus dan Stanley Hall mengadakan penyelidikan terhadap adat dan bahasa rakyat dalam hubungannya dengan tingkah laku masyarakat primitif. Dari hasil penyelidikan, pengaruh adat dan bahasa rakyat menimbulkan homogenitas pada masyarakat sehingga setiap sikap dan tingkah laku anggota masyarakat tidak berbeda satu sama lain.
Hal ini disebabkan karena adat dan bahasa rakyat menimbulkan kesatuan psikologi, dan ini tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Teori ini kemudian berkembang bahwa setiap masyarakat yang mempunyai kesatuan psikologi menjadi suku bangsa tertentu, lengkap dengan kepribadian masing- masing. Inilah yang kemudian terkenal dengan teori sosial.
Adanya kekhususan dari tiap-tiap suku bangsa, mengingatkan pada bentuk kelompok, karena bentuk kelompok satu dengan yang lain pasti berbeda segala galanya. Misalnya, kelompok olahraga berbeda dengan kelompok kesenian.
Zaman Gerakan Massa
Adanya bentuk pemerintahan otokrasi dengan segala bentuk penekanannya mengakibatkan masyarakat menunjukkan pergolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan yang sesuai dengan yang dinginkan.
Gerakan masyarakat yang lebih dikenal dengan gerakan massa mendorong Gustave Ie Bon untuk mengajar gejala-gejala psikologis yang timbul dalam gerakan massa melalui penyelidikan secara intensif dan mendalam.
Hasil penyelidikan Gustave Ie Bon dirumuskan dalam buku The Crowd menunjukkan bahwa dalam gerakan massa timbul pa yang dinamakan sugesti, yang mengakibatkan gerakan massa tersebut dalam setiap individu kehilangan kontrol terhadap dirinya. Apabila ditinjau, massa yang memiliki gerakan sedemikian hebat, sudah barang tentu massa tersebut memiliki anggota, norma, pimpinan, dan tujuan yang hal ini tidak ubahnya seperti suatu bentuk kelompok.
Zaman Psikologi Sosial
Penyelidikan terhadap massa telah memberikan motivasi kepada para ahli untuk mengadakan penyelidikan lebih mendalam terhadap massa walaupun dengan risiko yang besar. Namun permulaan abad ke-20, para ahli mengubah arah penyelidikannya dan mereka lebih tertarik untuk mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu yang dipandang dapat memberi dapat memberi hasil yang efektif.
Oleh karena itu, Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu dengan lingkungannya yang ditulis dalam bukunya Social Psychology. Buku tersebut ternyata mendorong ahli lain untuk merusmuskan secara tegas objek psikologi sosial, yang ternyata objek tersebut adalah suatu studi yang mempelajari tingkah laku individu dalam hubungannya dengan situasi sosial.
Dalam meninjau situasi sosial maka situasi tersebut adalah situasi yang mengakibatkan berkumpulnya sejumlah individu pada saat tertentu. Hal ini tidak berbeda dengan anggapan bahwa situasi sosial membawa pula adanya kelompok.
Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape From Freedom untuk menunjukkan perlunya individu itu bekerja sama dengan individu lain, hingga timbul solidariteit di dalam kehidupannya.
Hal ini disebabkan karena terdorong oleh adanya keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam kehidupan ketika hasrat kepastian ini hanya diperoleh apabila masing-masing individu memiliki rasa solidaritas.
Moreno mengemukakan bahwa perlunya kelompok –kelompok kecil seperti keluarga, klik, regu belajar, ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, hingga kohesi menjadi kuat, dan kelompok yang makin kuat kohesinya, makin besar moralnya.
Dalamhal ini Moreno telah menunjukan dengan jelas adanya-kelompok yang lebih konkret daripada ahli-ahli psikologi sosial dan Moreno menunjukkan pula pengaruh kelompok tersebut terhadap kehidupan individu dari kelompok itu.
Kurt Lewin telah menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok  yang menjadi anggotanya. Jadi, jelaslah bahwa kelompok itu memang benar-benar mempunyai pengaruh terhadap kehidupan individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar