Ruang Lingkup Pembaharuan
1.
Pra
Modernis
Kelompok pembaharu pra modernis dan yang se-ide
dengannya lebih menekankan pada aspek pemurnian ajaran Islam dalam bidang
akidah, syariah, dan akhlaq dari subversi ajaran yang bukan Islam dan tidak
dapat di-Islamkan. Meskipun demikian mereka tidak melupakan aspek politik dan
sosial ekonomi.
2.
Modernis
Klasik
Kelompok modernis klasik sudah lebih jauh me-langkah
dari apa yang diperjuangkan oleh kekom-pok pra-modernis. Mereka bukan hanya
sekedar mere-kontruksi bidang teologi, akidah, dan ibadah, akan teta-pi sudah
sampai pada tahap membicarakan mana yang disebut ajaran dasar dan pokok dan
mana pula yang tidak dasar atau hanya furu’. Mereka melakukan reaktuali-sasi
penafsiran dan pemahaman Kitab suci dan juga melakukan kritik tentang
keotentikan suatu hadis secara tajam. Di antara mereka ada yang bersikap hati-hati
terhadap penerimaan hadis sebagai hujjah, seperti Muhammad Abduh misalnya, dan
ada yang meno-lak sama sekali hadis untuk dijadikan hujjah. Dari kalangan
mereka muncullah yang disebut golongan Quraniyah, seperti Sayyid Ahmad Khan.
Kelompok modernis ini berbicara banyak tentang masalah eko-nomi, kenegaraan,
penafsiran kontekstual dan mengam-bil metode modern dalam kalian-kajiannya.
3.
Pasca
Modernis
Pasca modernis dapat pula kita katakan sebagai neo
revivalisme yang menekankan pembaharuan pada bidang politik dan pendidikan.
Mereka, para pembaharu ini ingin agar adanya identitas khusus yang Islami;
mereka berbeda dengan kaum modern klasik dan pra modernis.
Demikianlah pembaharuan dalam Islam, dengan berbagai
variasinya dapat membangkitkan umat Islam dari kevakinan Intelektual dan kerusakan
akidah. Pembaharuan yang dimulai di dunia Arab menghembuskan angin segar ke
seantero dunia Islam, sehingga kaum muslimin menemukan kembali identitas
dirinya dan mampu pula membebaskan dirinya dari penjajahan dan kolonialisme
Barat.
Ruang
Lingkup Pembaharuan Dalam Dunia Islam
1.
Dibidang
aqidah dan ibadah, pembaharuan di maksudkan untuk memurnikan ajaran islam dari
unsur-unsur asing dan kembali kepada ajaran yang murni dan utuh, sehingga iman
menjadi suci karena terus diperbaharui. Ini sesuai dengan hadis Nabi :
Dari Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Saw bersabda, Tuhanmu berfirman : “Jaddidu manakum” yang bermakna perbaharuilah imanmu (Hadist riwayat Ahmad).
Dari Abu Hurairah, bahwasannya Nabi Saw bersabda, Tuhanmu berfirman : “Jaddidu manakum” yang bermakna perbaharuilah imanmu (Hadist riwayat Ahmad).
2. Di bidang muamalah duniawiyah, pembaharuan dimaksudkan
sebagai upaya modernisasi atau pengembangan dalam aspek social, ekonomi,
politik, pendidikan, budaya dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan
dan di bawah panduan Al-Qur’an dan Hadis. Di sini umat islam bebas melakukan
kreasi, inovasi, dan reformasi kehidupan masyarakat muslim dengan berbagai
metode dan pendekatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar