Lean Manufacturing
adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasikan dan mengeliminasi
pemborosan, tidak memberi nilai tambah melalui aktifitas peningkatan
terus-menerus serta mengoptimalkan value stream. Penerapan lean manufacturing
akan menciptakan proses produksi yang mengalir yang ditarik dan dikendalikan
sesuai dengan derap permintaan pelanggan. Penerapan lean manufactoring
ditujukan untuk mengeliminasi inventori yang belum diperlukan (berlebih).
4 Prinsip Lean Manufacturing :
1.
Meminimumkan waste
2.
Merusaha membuat
kualitas yang sempurna sejak kesempatan pertama (perfect first-time quality)
3.
Lini produksi yang
fleksibel
4.
Perbaikan berkelanjutan
(continuous improvement)
Karakteristik Proses Lean Manufacturing
:
1.
Single-piece production
2.
Repetitive order
characteristics
3.
Just In Time
materials/pull scheduling
4.
Short cycle times
5.
Quick changeover
6.
Continuous flow work
cells
7.
Collocated machines,
equipment, tools and people
8.
Compressed space
Multi-skilled employees
9.
Empowered employees
10. High
first-pass yields with major reductions in defects
Metode Lean Manufacturing :
1.
Kanban : suatu sistem
produksi yang digunakan untuk mengkomunikasikan jadwal produksi yang telah
disusun dari suatu pusat kerja lainnya yang terdiri dari proses sebelum dan
proses sesudah. Penyebab over production : forecasting, long set up, “just in
case” for breakdowns.
2.
Waste : Segala sesuatu
selain sejumlah minimum perlengkapan, material, komponen, dan waktu kerja yang
sangat penting untuk produksi. Suatu perusahaan dikatakan lean jika semua
aktivitas yang bersifat value-added atau aktivitas yang memberikan nilai tambah
dilihat dari sudut pandang costumer.
3.
Necessary Non Value
Adding Activity atau aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah tetapi
dibutuhkan.
4.
One Piece Flow (proses
mengalir) merupakan inti dari organisasi lean, yaitu bahwa mempersingkat waktu
yang diperlukan muli dari material hingga menjadi barang jadi akan memunculkan
kualitas terbaik, biaya terendah, waktu pengiriman yang tersingkat.
5.
Heijunka (product
Leveling) adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran produk,
membuat produk berdasarkan urusan aktual dari pesanan
6.
SMED (Single Minute
Exchange of Die) yaitu suatu metode untuk memprediksi set-up time dan
changeover.
7.
5S : Seiri (Short),
Seiton (Stabilize), Seiso (Shine), Seiketsu (standardize), Shitsuke (Sustain).
8.
Keizen adah konsep yang
dikenal sebagai peningkatan berkelanjutan ini menunjukkan sebuah proses di mana
keseluruhan kemajuan dalam produktivitas dan kemajuan dalam sebuah perusahaan,
datang dari perbaikan kecil yang dilakukan oleh pekerja setiap hari
9.
Jidoka dan Andon
merupakan sebuah metode dalam quality control dengan cara inspeksi dari tiap
produk yang bergerak melewati proses produksi.
10. OEE
(Overall Equipment Efficiency) adalah alat yang menggabungkan beberapa masalah
manufactur dan data untuk memberikan informasi tentang proses, termasuk
perbandingan alat yang berfungsi untuk menilai berbagai sub-komponen dari
proses produksi.
11. Teori
Hambatan (TOC) merupakan sistem perbaikan, yang menyatakan bahwa setiap sistem
memiliki satu tujuan dan dicapai oleh banyak terkait proses dan dari proses
itu, satu proses bertindak seperti kemacetan.
12. TRIZ
adalah inovasi dan teknologi untuk mengembangkan ide-ide kreatif untuk
memecahkan masalah.
13. Produksi
Sel. Sel produksi dapat mengakibatkan peningkatan efisiensi karena peningkatan
motivasi dan pekerja mereka berbagi keterampilan dan keahlian.
14. TPM (Total Productive Maintenance) adalah program
perencanaan dan mencapai minimal mesin downtime.
Thank you for your great information. It will be very helpful for me .....six sigma black belt in Chandigarh
BalasHapussix sigma green belt certification