PT. KML : PERUSAHAAN
DENGAN HIGH EXPORT AND QUALITY
CASE BACKGROUND
Dewasa
ini perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai meningkatkan mutu atau kualitas
produknya dan lebih menekankan quality dibandingkan dengan quantitynya. Hal ini
terbukti dengan didapatkannya berbagai penghargaan dan sertifikasi yang diraih
oleh beberapa perusahaan indonesia salah satunya PT. Kelola Mina Laut (KML).
PT.
Kelola Mina Laut (KML) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang olahan makanan laut. Produk yang
dihasilkan perusahaan ini dibedakan menjadi 6 produk utama, antara lain :
Frozen Fish, Frozen Shrimp, Dried Seafood, Crab Meat, Cephalopods, dan Value
Added. PT. KML memiliki berbagai fasilitas alat pengolahan dan pendukung yang
lengkap dan memadai, hal tersebut digunakan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas atau bermutu tinggi.
Visi
PT. KML adalah menjadi perusahaan seafood yang terintegrasi, menjadi yang
terbaik dan paling kompetitif di Indonesia. Visi tersebut memacu PT. KML
menjadi perusahaan yang lebih baik dan bermutu tinggi. Selain itu karena
kualitas yang bagus, markets dari PT. KML tidak hanya di dalam negeri saja
namun telah mengekspor hingga lebih dari 30 negara di dunia termasuk Amerika
dan Eropa, padahal umur perusahaan ini terbilang masih muda namun telah
menunjukkan signifikasi yang besar.
PT.
KML menerapkan Food Safety and Quality Management System atau dengan kata lain
keamanan pangan (produk yang dihasilkan) dan kualitas sistem manajemen. Uji
laboratorium dilakukan setiap hari dimulai dari pengambilan sampel saat ikan
diterima hingga pengolahan. Alat dan metode yang digunakan untuk uji
laboratorium tersebut berstandar internasional sehingga tidak perlu
dikhawatirkan mutu yang dihasilkannya.
PT.
KML juga menerapkan keamanan pangan dan sistem keamanan yang berfokus untuk
mengurangi jumlah penyakit yang disebabkan karena kontaminasi mikrobiologi
makanan, air, dll yang berkaitan dengan sistem produksi. Oleh karena itu PT.
KML menjamin produk yang dihasilkannya aman, terjamin dan sehat karena
penerapan keamanan pangan dan sistem keamanan yang diterapkannya.
Karena
kualitas sistem manajemen dan sistem keamanan pangan itulah PT. KML lolos
sertifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut antara lain
HACCP Certified, ISO 22000:2005 Certified, BRC Certified, CTPAT Certified, dll.
Hal itu membuktikan bahwa PT. KML memiliki kualitas mutu yang tinggi. Dengan adanya sertifikat tersebut PT.
KML dapat melanglang buana di berbagai belahan dunia dalam hal ekspor.
OVERVIEW/PUSTAKA
1. HACCP Certified
Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen
keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip
yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang
kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan,
dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut.
HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan
titik kendali kritis (Hazard analysis and critical control point).
HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan
makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan.
Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses,
tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana
mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola
dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional
seperti inspeksi dan pengujian.
2. ISO 22000:2005
ISO
22000 merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Organization for
Standardization pada tahun 2005, yang berkaitan dengan masalah food safety.
Standar ini ditujukan kepada organisasi-organisasi yang berada dalam rantai makanan,
supaya terdapat standar internasional yang harmonis. Standar ini merupakan
kombinasi dari elemen-elemen yang menjamin food safety dalam seluruh poin di
rantai makanan.
Di
Indonesia, produsen yang terkait dengan food safety sangatlah banyak. Bagi produsen
yang tujuannya ekspor, ISO 22000 semakin penting lagi. Penerapan ISO 22000
diharapkan dapat menjamin kualitas proses dan produk, sehingga nantinya
meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di mata dunia.
3. BRC Certified
BRC (British Retail Consortium) adalah asosiasi perdagangan retail U.K. Assosiasi
ini bekerja dalam bentuk working group yang terdiri dari member sesuai dengan
cakupannya, misalnya ekonomi, policy dan sebagainya. Salah satunya yang dicakup
adalah sertifikasi Global Standard.
Salah satu standard yang terbaru adalah BRC 5 dan disebut sebagai Global
Standard for Food Safety. Sertifikasi BRC tersebut meliputi area food
manufactur,distribusi,packing dan consumer product. Untuk masing-masing cakupan
memiliki standard masing-masing. Sebagai gambaran bahwa Global Standard (BRC 5) bentuknya
adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi
BRC. Secara singkat terdiri dari HACCP, QMS dan persyaratan tambahan food
safety.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk BRC ini menggunakan system KO (Knok
Out) untuk persyaratan yang bersifat fundamental. Artinya audit akan dihentikan
dan diputuskan gagal sebelum persyaratan fundamental diselesaikan.
Sedangkan untuk kategori lain adalah major, minor dan observasi masuk kedalam
score A, B, C dan D.
Untuk bisa masuk ke retail di U.K maka hanya dapat dimasuki oleh perusahaan yang mendapatkan
score A atau B setelah dilakukan audit oleh badan sertifikasi. Sedangkan score C dan D
dianggap gagal.
4. CTPAT Certified
CTPAT
(Custom Trade Partnership Against Terrorism) hampir sama dengan ISO 28001.
CTPAT merupakan suatu persyaratan keamanan rantai pasokan yang diperuntukan
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasokan barang ke Amerika.
Pihak-pihak tersebut antara lain pihak importer, gudang, carrier, forwarder
sampai ke perusahaan pemasok atau pabrik di luar Amerika. Dampak dari penerapan
ini adalah para importir di Amerika Serikat meminta para pemasok (eksporter)
dan pihak-pihak yang terkait dalam rantai pasokan untuk ikut serta dalam
penerapan CTPAT.
Program
C-TPAT pada dasarnya mempunyai konsep menerapkan sistem keamanan pada rantai
pemasok dan dititikberatkan dalam mengendalikan arus barang yang memasuki
negara Amerika. Salah satu alasan banyaknya importir di Amerika Serikat yang
menjadi anggota CTPAT adalah diberikannya kemudahan dalam proses impor barang
mereka, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya selama proses impor barang.
Dalam
menerapkan sistem manajemen keamanan CTPAT perusahaan harus membuat, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara dan melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap
efektivitas sistem manajemen keamanan untuk mengidentifikasi resiko keamanan
dan mengendalikan serta mengurangi konsekuensinya. Dalam hal ini perusahaan
harus menyusun sistem dokumentasi manajemen keamanan.
SIMPULAN
Dari
paparan di atas dapat disimpulkan bahwa PT. KML merupakan perusahaan yang
memperhatikan, mementingkan mutu produk dan kuantitas produk yang dihasilkan
juga sebab PT. KML telah lolos berbagai sertifikasi internasional dalam hal
kualitas dan keamanan produk yang dihasilkannya dan telah mengekspor produknya
hingga ke 30 negara di belahan dunia. Hal itu menunjukkan kualitas produk PT.
KML bermutu tinggi dan kuantitas yang dihasilkan sangat memadai pula.
Oleh karena itu perusahaan di Indonesia dapat
dikatakan mulai memperhatikan mutu produk yang dihasilkanya sehingga dapat
bersaing dengan kompetitornya baik di dalam negeri maupun di luar negeri guna
menghadapi pasar global(bebas) yang akan dihadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar