Jumat, 04 Oktober 2013

Manajemen Operasional - Contoh Proses Operasional yang Excellence pada Perusahaan

PT. KML : PERUSAHAAN DENGAN HIGH EXPORT AND QUALITY

CASE BACKGROUND
Dewasa ini perusahaan-perusahaan di Indonesia mulai meningkatkan mutu atau kualitas produknya dan lebih menekankan quality dibandingkan dengan quantitynya. Hal ini terbukti dengan didapatkannya berbagai penghargaan dan sertifikasi yang diraih oleh beberapa perusahaan indonesia salah satunya PT. Kelola Mina Laut (KML).
PT. Kelola Mina Laut (KML) merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang olahan makanan laut. Produk yang dihasilkan perusahaan ini dibedakan menjadi 6 produk utama, antara lain : Frozen Fish, Frozen Shrimp, Dried Seafood, Crab Meat, Cephalopods, dan Value Added. PT. KML memiliki berbagai fasilitas alat pengolahan dan pendukung yang lengkap dan memadai, hal tersebut digunakan untuk menghasilkan produk yang berkualitas atau bermutu tinggi.
Visi PT. KML adalah menjadi perusahaan seafood yang terintegrasi, menjadi yang terbaik dan paling kompetitif di Indonesia. Visi tersebut memacu PT. KML menjadi perusahaan yang lebih baik dan bermutu tinggi. Selain itu karena kualitas yang bagus, markets dari PT. KML tidak hanya di dalam negeri saja namun telah mengekspor hingga lebih dari 30 negara di dunia termasuk Amerika dan Eropa, padahal umur perusahaan ini terbilang masih muda namun telah menunjukkan signifikasi yang besar.
PT. KML menerapkan Food Safety and Quality Management System atau dengan kata lain keamanan pangan (produk yang dihasilkan) dan kualitas sistem manajemen. Uji laboratorium dilakukan setiap hari dimulai dari pengambilan sampel saat ikan diterima hingga pengolahan. Alat dan metode yang digunakan untuk uji laboratorium tersebut berstandar internasional sehingga tidak perlu dikhawatirkan mutu yang dihasilkannya.
PT. KML juga menerapkan keamanan pangan dan sistem keamanan yang berfokus untuk mengurangi jumlah penyakit yang disebabkan karena kontaminasi mikrobiologi makanan, air, dll yang berkaitan dengan sistem produksi. Oleh karena itu PT. KML menjamin produk yang dihasilkannya aman, terjamin dan sehat karena penerapan keamanan pangan dan sistem keamanan yang diterapkannya.
Karena kualitas sistem manajemen dan sistem keamanan pangan itulah PT. KML lolos sertifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut antara lain HACCP Certified, ISO 22000:2005 Certified, BRC Certified, CTPAT Certified, dll. Hal itu membuktikan bahwa PT. KML memiliki kualitas mutu yang tinggi. Dengan adanya sertifikat tersebut PT. KML dapat melanglang buana di berbagai belahan dunia dalam hal ekspor.

OVERVIEW/PUSTAKA
1.    HACCP Certified
Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard (bahaya) yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut. HACCP merupakan akronim yang digunakan untuk mewakili suatu sistem hazard dan titik kendali kritis (Hazard analysis and critical control point).
HACCP merupakan suatu sistem manajemen keamanan makanan yang sudah terbukti dan didasarkan pada tindakan pencegahan. Identifikasi letak suatu hazard yang mungkin akan muncul di dalam proses, tindakan pengendalian yang dibutuhkan akan dapat ditempatkan sebagaimana mestinya. Hal ini untuk memastikan bahwa keamanan makanan memang dikelola dengan efektif dan untuk menurunkan ketergantungan pada metode tradisional seperti inspeksi dan pengujian.

2.    ISO 22000:2005
ISO 22000 merupakan standar yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization pada tahun 2005, yang berkaitan dengan masalah food safety. Standar ini ditujukan kepada organisasi-organisasi yang berada dalam rantai makanan, supaya terdapat standar internasional yang harmonis. Standar ini merupakan kombinasi dari elemen-elemen yang menjamin food safety dalam seluruh poin di rantai makanan.
Di Indonesia, produsen yang terkait dengan food safety sangatlah banyak. Bagi produsen yang tujuannya ekspor, ISO 22000 semakin penting lagi. Penerapan ISO 22000 diharapkan dapat menjamin kualitas proses dan produk, sehingga nantinya meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di mata dunia.

3.    BRC Certified
BRC (British Retail Consortium) adalah asosiasi perdagangan retail U.K. Assosiasi ini bekerja dalam bentuk working group yang terdiri dari member sesuai dengan cakupannya, misalnya ekonomi, policy dan sebagainya. Salah satunya yang dicakup adalah sertifikasi Global Standard.
Salah satu standard yang terbaru adalah BRC 5 dan disebut sebagai Global Standard for Food Safety. Sertifikasi BRC tersebut meliputi area food manufactur,distribusi,packing dan consumer product. Untuk masing-masing cakupan memiliki standard masing-masing. Sebagai gambaran bahwa Global Standard (BRC 5) bentuknya adalah persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi BRC. Secara singkat terdiri dari HACCP, QMS dan persyaratan tambahan food safety.
Hal yang perlu diperhatikan bahwa untuk BRC ini menggunakan system KO (Knok Out) untuk persyaratan yang bersifat fundamental. Artinya audit akan dihentikan dan diputuskan  gagal sebelum persyaratan fundamental diselesaikan. Sedangkan untuk kategori lain adalah major, minor dan observasi masuk kedalam score A, B, C dan D. Untuk  bisa masuk ke retail di U.K maka hanya dapat dimasuki oleh perusahaan yang mendapatkan score A atau B setelah dilakukan audit oleh badan sertifikasi.  Sedangkan score C dan D dianggap gagal.

4.    CTPAT Certified
CTPAT (Custom Trade Partnership Against Terrorism) hampir sama dengan ISO 28001. CTPAT merupakan suatu persyaratan keamanan rantai pasokan yang diperuntukan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasokan barang ke Amerika. Pihak-pihak tersebut antara lain pihak importer, gudang, carrier, forwarder sampai ke perusahaan pemasok atau pabrik di luar Amerika. Dampak dari penerapan ini adalah para importir di Amerika Serikat meminta para pemasok (eksporter) dan pihak-pihak yang terkait dalam rantai pasokan untuk ikut serta dalam penerapan CTPAT.
Program C-TPAT pada dasarnya mempunyai konsep menerapkan sistem keamanan pada rantai pemasok dan dititikberatkan dalam mengendalikan arus barang yang memasuki negara Amerika. Salah satu alasan banyaknya importir di Amerika Serikat yang menjadi anggota CTPAT adalah diberikannya kemudahan dalam proses impor barang mereka, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya selama proses impor barang.
Dalam menerapkan sistem manajemen keamanan CTPAT perusahaan harus membuat, mendokumentasikan, menerapkan, memelihara dan melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap efektivitas sistem manajemen keamanan untuk mengidentifikasi resiko keamanan dan mengendalikan serta mengurangi konsekuensinya. Dalam hal ini perusahaan harus menyusun sistem dokumentasi manajemen keamanan.

SIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa PT. KML merupakan perusahaan yang memperhatikan, mementingkan mutu produk dan kuantitas produk yang dihasilkan juga sebab PT. KML telah lolos berbagai sertifikasi internasional dalam hal kualitas dan keamanan produk yang dihasilkannya dan telah mengekspor produknya hingga ke 30 negara di belahan dunia. Hal itu menunjukkan kualitas produk PT. KML bermutu tinggi dan kuantitas yang dihasilkan sangat memadai pula.
Oleh karena itu perusahaan di Indonesia dapat dikatakan mulai memperhatikan mutu produk yang dihasilkanya sehingga dapat bersaing dengan kompetitornya baik di dalam negeri maupun di luar negeri guna menghadapi pasar global(bebas) yang akan dihadapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar